Jumat, 26 Juni 2009

Musafir Kalbu

Ku berjalan dibawah terik mentari yang membakar iman ku,.
seluas hati ku yang terbentang dengan ayat-ayat tuhan.
Membisik waktu, bersabda ku sendiri...

Ku berzanji ayat-ayat tuhan, menemaniku sepanjang perjalanan
Namun raga telah haus...Tiada hujan yang turun ke bumi.
mungkin aku tersesat hingga ku membelakangi bayangan ku sendiri...


Tiranilah yang membunuh ku...
walau Azan ku bergema di ufuk mentari

Tiranilah yang menyesatku...
Hingga akhirnya ke membasuhi iman ku pada telaga api.

Ku berteriak....Bismillaahirr
aahhmanirraahiim..ALLAHU AKBAR...
Ku berteriak....Bismillaahirr
aahhmanirraahiim..ALLAHU AKBAR...
Ku berteriak....Bismillaahirr
aahhmanirraahiim..ALLAHU AKBAR...

KAIFA ALLAH...ya langit?
KAIFA ALLAH.....ya Bumi?

AKU TERSESAT YA TUHAN, MATA KU GELAP TERTUTUP BAYANG_BAYANG AWAN...

Tuhan...
Dimanakah mata air surga?
DImanakah Angin Firdaus?
Padamkah Api yang membakar ku?
Turunkah Salju kalbu penenang raga ku?

Tuhan...
iyyakana'buduaiyyakanasta'
in.... Sodokollahul 'azim_ Aku Musafir kalbu Tanpa Guru


====================================

karya : Bob Ardian, ST
Staff UPTD Dinas PU kec. Mempura-Kab. Siak

1 komentar:

  1. sebenarnya apakah kita tau tujuan hidup ini?, pernah kah kita berpikir bahwa apa yang kita jalani slama hidup ini akan berakhir dengan kematian?..

    BalasHapus