Minggu, 26 Juli 2009

Pagi jam 8.setengah

tweng...tweng....uuuuuugh....geram nyo aku tengok bini aku tu ! tiap malaaaaaaam kene kasi punggung...tiaaaaaap malaaaaam kene kasi punggung...bile ke mase dapat tengok selain pungggong die tu??????? uuuuugh...geram betoool ! sungut atan menjadi-jadi didepan tv, mate menengok tv muncung atan komat-kamit mengenang bini die tu yang suke kasi punggung die kalau lagi besedih, sebetolnye tu atan purak2 menjerit bio dengo bini die tu kalau atan sedang sakit hati, tapi bini die cuek-cuek ikan mas koki makin di sindir makin menjadi-jadi.

"ape abang ne, pagi bute dah besungut2 pakai microphone je bang bio dengar seluruh kampung ne !" sungut tifah dikamar sambil melipat baju. sebetolnye atan dah nikah baru 4,5 hari yang lalu, makenye atan agak gatal siketlah dah tak sabo betullah menikmati yang itu...tu..

"iye lah tifah...besok ab madu tige engkau baru tau rase" sungut atan semakin menggebu-gebu

"madu konon....kalau tak tifah gigit kuping abang atan tu" sungut tifah sambil tersedu-sedu nahan nangis, tu lah tifah bini si atan lawek ne agak cengeng, tak boleh diajak bertengkar siket.

"tweng...tweng....mak pon tibe-tibe datang macam pahlawan arek-arek suroboyo...

haa...ade ape ne pagi-pagi dah ribut, dah sarapan tan?" tanye mak same anak sulongnye yang senget tu.

"dah mak...tifah yang hidangkan nasi tadi mak, tapi nasi aje mak lauk tak dikasi die" jawab atan dengan suare agak sedih..

"haaa? ape pasal tifah macam tu??? mengade aje menantu aku satu tu? tifaaaaah" jerit mak yang tak tentu eko kepalo dengar anak bujangnye yang senget tu di hidang nasi putih aje

"ape maaaaak???" jawab tifah sambil datang menghadap mak di ruang tamu, tifah pon menggigil maklum mak atan bekas preman beso.

"ape pasal engkau hidangkan nasi putih aje buat laki engkau ne?? ,mane lauk???" tanye mak dengan suare lembut bagaikan ariel peterpan menyanyi..

"bio lantaknye mak..lemari makan tifah kunci mak, tifah geram betol same die tu mak" jawab tifah dengan suare manje, maklum tifah ne memang anak manje anak orang kaye lah..beruntung atan dapat die tu tapi tu lah tifah belum tentu beruntung..

"eeeiiii....cerite kan same mak...." bujuk mak same menantu die yang molek tu

"mak tanye aje same bang atan tu !?" jawab tifah kesal, sambil nangis berlari menuju kekamar pengantin

"engkau ne tan...mak sekel kepale engkau tu baru tau rase"


Siang jam 12.30 setelah luhur

di dapur atan dan mak bebual beeeeegiiiitu akrabnye, atan curhat gitulah same maknye tu..maklom mak atan tu kan gaul orangnye walau pun umurnye udah 59 tahun

"bini atan suke merajok mak ye?"

" ngape macam tu???"

"entahlah mak...",

"kalau macam tu, cabut je anak tekak nye tu tan yeee?",

"eeeeeiiii....ape mak ni, menyalah pulak nasehat oang tue satu ne, tanye atan dalam hati nye yang terdalam,...kalau macam tu lah nasehat mak, usahkan anak tekak nye mak, nyawe die sekali atan cabot",

"iiih...seram engkau ne tan...",

"ye iye lah maaak...tiap die besedih..atan tau dapat punggung die je maak...",

"kaasiaaan engkau ye taaaaan....????", "tu lah maaak...die lebih sayang kucing die tu dari pade atan...",

"ape sebab???",

"sebab kucing die tu atan masuk dalam kulkas, rencane nye atan bekukan mak",

"haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa??????????????????????""

Kamis, 23 Juli 2009

SEJARAH BERDIRINYA PROVINSI RIAUMay 22, '07 7:28 PM
by MAS for everyone
PENGISIAN PROVINSI RIAU 1958 - 1966

a. Periode 5 Maret 1958 - 6 Januari 1960
Pembentukan Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-undang Nomor 61 tahun 1958. Sama halnya dengan Provinsi lain yang ada di Indoensia, untuk berdirinya Provinsi Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup panjang, yaitu hampir 6 tahun (17 Nopember 1952 s/d 5 Maret 1958).

Dalam Undang-undang pembentukan daerah swatantra tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, Jo Lembaran Negara No 75 tahun 1957, daerah swatantra Tingkat I Riau meliputi wilayah daerah swatantra tingkat II :

1. Bengkalis
2. Kampar
3. Indragiri
4. Kepulauan Riau, termaktub dalam UU No. 12 tahun 1956 (L. Negara tahun 1956 No.25)
5. Kotaparaja Pekanbaru, termaktub dalam Undang-undang No. 8 tahun 1956 No. 19

Dengan surat keputusan Presiden tertanggal 27 Februari 1958 No. 258/M/1958 telah diangkat Mr. S.M. Amin, Gubernur KDH Provinsi Riau di lakukan pada tanggal 5 Maret 1958 di Tanjungpinang oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen Mr. Sumarman. Pelantikan tersebut dilakukan ditengah-tengah klimaksnya pemberontakan PRRI di Sumatera Tengah yang melibatkan secara langsung daerah Riau. Dengan demikian, Pemerintah Daerah Riau yang baru terbentuk harus mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk memulihkan keamanan di daerahnya sendiri.

Seiring dengan terjadinya pemberontakan PRRI, telah menyebabkan kondisi perekonomian di Provinsi Riau yang baru terbentuk semakin tidak menentu. Untuk mengatasi kekurangan akan makanan, maka diambil tindakan darurat, para pedagang yang mampu dikerahkan untuk mengadakan persediaan bahan makanan yang luas. Dengan demikian dalam waktu singkat arus lalu lintas barang yang diperlukan rakyat berangsur-angsur dapat dipulihkan kembali.

Di Riau Daratan yang baru dibebaskan dari pengaruh PRRI, pemerintahan di Kabupaten mulai ditertibkan. Sebagai Bupati Inderagiri di Rengat ditunjuk Tengku Bay, di Bengkalis Abdullah Syafei. Di Pekanbaru dibentuk filial Kantor Gubernur yang pimpinannya didatangkan dari kantor Gubernur Tanjungpinang, yaitu Bupati Dt. Wan Abdurrachman dibantu oleh Wedana T. Kamaruzzaman.

Pemindahan Ibukota
Karena situasi daerah telah mulai aman, maka oleh pemerintah (Menteri Dalam Negeri) telah mulai difikirkan untuk menetapkan ibukota Provinsi Riau secara sungguh-sungguh, karena penetapan Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi hanya bersifat sementara. Dalam hal ini Menteri Dalam Negeri telah mengirim kawat kepada Gubernur Riau tanggal 30 Agustus 1958 No. Sekr. 15/15/6.

Untuk menanggapi maksud kawat tersebut secara sungguh-sungguh dan penuh pertimbangan yang cukup dapat dipertanggung jawabkan, maka Badan Penasehat meminta kepada Gubernur supaya membentuk suatu Panitia khusus. Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Swatantra tingkat I Riau tanggal 22 September 1958 No.21/0/3-D/58 dibentuk panitia Penyelidik Penetapan Ibukota Daerah Swatantra Tingkat I Riau.

Panitia ini telah berkeliling ke seluruh Daerah Riau untuk mendengar pendapat-pendapat pemuka-pemuka masyarakat, penguasa Perang Riau Daratan dan Penguasa Perang Riau Kepulauan. Dari angket langsung yang diadakan panitia tersebut, maka diambillah ketetapan, bahwa sebagai ibukota terpilih Kota Pekanbaru. Pendapatan ini langsung disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. Akhirnya tanggal 20 Januari 1959 dikeluarkan Surat Keputusan dengan No. Des.52/1/44-25 yang menetapkan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau.

Untuk merealisir ketetapan tersebut, dibentuklah dipusat suatu panitia interdepartemental, karena pemindahan ibukota dari Tanjungpinang ke Pekanbaru menyangkut kepentingan semua Departemen. Sebagai pelaksana di daerah dibentuk pula suatu badan di Pekanbaru yang diketuai oleh Penguasa Perang Riau Daratan Letkol. Kaharuddin Nasution.

Sejak itulah mulai dibangun Kota Pekanbaru dan untuk tahap pertama mempersiapkan bangunan-bangunan yang dalam waktu singkat dapat menampung pemindahan kantor-kantor dan pegawai-pegawai dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru. Sementara persiapan pemindahan secara simultan terus dilaksanakan, perubahan struktur pemerintahan daerah berdasarkan Penpres No.6/1959 sekaligus direalisir.

Gubernur Mr. S.M. Amin digantikan oleh Letkol Kaharuddin Nasution yang dilantik digedung Sekolah Pei Ing Pekanbaru tanggal 6 Januari 1960. Karena Kota Pekanbaru belum mempunyai gedung yang representatif, maka dipakailah gedung sekolah Pei Ing untuk tempat upacara.

b. Periode 6 Januari 1960 - 15 Nopember 1966
Dengan di lantiknya Letkol Kaharuddin Nasution sebagai Gubernur, maka struktur Pemerintahan Daerah Tingkat I Riau dengan sendirinya mengalami pula perubahan. Badan Penasehat Gubernur Kepala Daerah dibubarkan dan pelaksanaan pemindahan ibukota dimulai. Rombongan pemindahan pertama dari Tanjungpinang ke Pekanbaru dimulai pada awal Januari 1960 dan mulai saat itu resmilah Pekanbaru menjadi ibukota.

Aparatur pemerintahan daerah, sesuai dengan Penpres No.6 tahun 1959 mulai dilengkapi dan sebagai langkah pertama dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 14 April 1960 No. PD6/2/12-10 telah dilantik Badan Pemerintah Harian bertempat di gedung Pei Ing Pekanbaru dengan anggota-anggota terdiri dari :

1. Wan Ghalib
2. Soeman Hs
3. A. Muin Sadjoko

Anggota-anggota Badan Pemerintahan Harian tersebut merupakan pembantu-pembantu Gubernur Kepala Daerah untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari. Di dalam rapat Gubernur, Badan Pemerintah Harian dan Staff Residen Mr. Sis Tjakraningrat, disusunlah program kerje Pemerintah Daerah, yang dititik beratkan pada :

1. Pemulihan perhubungan lalu lintas untuk kemakmuran rakyat.
2. Menggali sumber-sumber penghasilan daerah
3. Menyempurnakan aparatur.

Program tersebut dilaksanakan secara konsekwen sehingga dalam waktu singkat jalan raya antara Pekanbaru sampai batas Sumatera Barat siap dikerjakan. Jalan tersebut merupakan kebanggaan Provinsi Riau. Pemasukan keuangan daerah mulai kelihatan nyata, sehingga Kas Daerah yang pada mulanya kosong sama sekali, mulai berisi. Anggaran Belanja yang diperbuat kemudian tidak lagi merupakan anggaran khayalan tetapi betul-betul dapat dipenuhi dengan sumber-sumber penghasilan sendiri sebagai suatu daerah otonom.

Disamping itu atas prakarsa Gubernur Kaharuddin Nasution diusahakan pula pengumpulan dana disamping keuangan daerah yang sifatnya inkonvensional. Dana ini diperdapat dari sumber-sumber di luar anggaran daerah, dan hasilnya dimanfaatkan untuk pembangunan, diantaranya pembangunan pelabuhan baru beserta gudangnya, gedung pertemuan umum (Gedung Trikora), gedung Universitas Riau, Wisma Riau Mesjid Agung, Asrama Pelajar Riau untuk Putera dan Putri di Yogyakarta dan lain-lain.

Untuk penyempurnaan pemerintahan daerah, disusunlah DPRD-GR. Untuk itu ditugaskan anggota BPH Wan Ghalib dengan dibantu Bupati Dt. Mangkuto Ameh untuk mengadakan hearing dengan partai-partai politik dan organisasi-organisasi massa dalam menyusun komposisi. Sesuai dengan itu diajukan sebanyak 38 calon anggota yang disampaikan kepada menteri dalam negeri Ipik Gandamana.

Usaha untuk menyempurnakan Pemerintah Daerah terus ditingkatkan, disamping Gubernur Kepala Daerah, pada tanggal 25 April 1962 diangkat seorang Wakil Gubernur kepala Daerah, yaitu Dt. Wan Abdurrahman yang semula menjabat Walikota Pekanbaru, jabatan Walikota dipegang oleh Tengku Bay.

Masuknya unsur-unsur Nasional dan Komunis dalam tubuh BPH disebabkan saat itu sudah merupakan ketentuan yang tidak tertulis, bahwa semua aparat pemerintahan harus berintikan "NASAKOM". Kemudian Penpres No. 6 tahun 1959 diganti dan disempurnakan dengan Undang-undang No. 18 tahun 1965 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Nasakomisasi diterapkan tidak melalui ketentuan perundang-undangan tetapi tekanan-tekanan dari atas.

Sejalan dengan itu dibentuk pula pula apa yang dinamakan Front Nasional Daerah Tingkat I Riau, yang pimpinan hariannya terdiri dari unsur Nasakom. Front Nasional ini mengkoordinir semua potensi parta-partai politik dan organisasi-organisasi massa. Dengan sendirinya di dalam Front Nasional ini bertarung ideologi yang bertentangan, yang menurut cita-cita haruslah dipersatukan.

Kedudukan pimpinan harian Front Nasional ini merupakan kedudukan penting, karena mereka menguasai massa rakyat. Karena itu pulalah Pimpinanan Harian tersebut didudukkan di samping Gubernur Kepala Daerah, yang merupakan anggota Panca Tunggal. Atas dasar Nasakomisasi ini, maka golongan komunis telah dapat merebut posisi yang kuat. Ditambah pula dengan tekanan-tekanan pihak yang berkuasa, maka peranan komunis dalam Front Nasional tersebut sangat menonjol.

Disamping penyempurnaan aparatur pemerintahan, oleh Pemerintah Daerah dirasakan pula bahwa luasnya daerah-daerah kabupaten yang ada dan batas-batasnya kurang sempurna, sehingga sering menimbulkan stagnasi dalam kelancaran jalannya roda pemerintahan. Ditambah lagi adanya hasrat rakyat dari beberapa daerah seperti Indragiri Hilir, Rokan, Bagan Siapi-api dan lain-lain yang menginginkan supaya daerah-daerah tersebut dijadikan Kabupaten. Untuk itu maka oleh Pemerintah Daerah Provinsi Riau pada tanggal 15 Desember 1962 dengan SK. No.615 tahun 1962 di bentuklah suatu panitia.

Hasil kerja dari pantia tersebut menjadikan Provinsi Riau 5 (lima) buah daerah tingkat II dan satu buah Kotamadya.

1. Kotamadya Pekanbaru : Walikota KDH Kotamadya Tengku Bay.
2. Kabupaten Kampar : Bupati KDH R. Subrantas
3. Kabupaten Indragiri Hulu : Bupati KDH. H. Masnoer
4. Kabupaten Indragiri Hilir : Bupati KDH Drs. Baharuddin Yusuf
5. Kabupaten Kepulauan Riau : Bupati KDH Adnan Kasim
6. Kabupaten Bengkalis : Bupati KDH H. Zalik Aris

Sewaktu pemerintah pusat memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura, serta ditingkatkan dengan konfrontasi fisik dengan keputusan Presiden Republik Indonesia tahun 1963, maka yang paling dahulu menampung konsekwensi-konsekwensinya adalah daerah Riau. Daerah ini yang berbatasan langsung dengan kedua negara tetangga tersebut dan orientasi ekonominya sejak berabad-abad tergantung dari Malaysia dan Singapura sekaligus menjadi kacau.

Untuk menghadapi keadaan yang sangat mengacaukan kehidupan rakyat tersebut, dalam rapat kilat yang diadakan Gubernur beserta anggota-anggota BPH, Catur Tunggal dan Instansi-instansi yang bertanggung jawab, telah dibahas situasi yang gawat tersebut serta dicarikan jalan keluar untuk bisa mengatasi keadaan. Kepada salah seorang anggota BPH ditugaskan untuk menyusun suatu konsep program yang meliputi semua bidang kecuali bidang pertanahan, dengan diberi waktu satu malam. Dalam rapat yang diadakan besok paginya konsep yang telah disusun tersebut diterima secara mutatis mutandis.

Tetapi nyatanya pemeritah pusat waktu itu tidak dapat melaksanakan program tersebut sebagaimana yang diharapkan terutama tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi langsung oleh rakyat, seperti pengiriman bahan pokok untuk daerah-daerah Kepulauan dan penyaluran hasil produksi rakyat.

Dalam bidang moneter diambil pula tindakan-tindakan drastis dengan menghapuskan berlakunya mata uang dollar Singapura/Malaysia di Kepulauan Riau, serta menggantinya dengan KRRP (Rupiah Kepualaun Riau) yang berlaku mulai tanggal 15 Oktober 1963. Untuk melaksanakan pengrupiahan Kepualauan Riau tersebut, diberikan tugas kepada Team Task Force II dibawah pimpinan Mr. Djuana dari Bank Indonesia.

Dengan perubahan-perubahan pola ekonomi secara mendadak dan menyeluruh dengan sendirinya terjadi stagnasi. Perekonomian jadi tidak menentu. Arus barang terhenti, baik keluar maupun masuk. Daerah Riau yang pada dasarnya adalah penghasil barang ekspor, akhirnya menjadi kekeringan. Barang-barang produksi rakyat, terutama karet menjadi menumpuk dan tak dapat di alirkan, barang-barang kebutuhan rakyat tidak masuk kecuali yang didatangkan oleh pemerintah sendiri yang tebatas hanya di kota-kota pelabuhan. Kebijaksanaan yang diambil pemerintah kemudian tidak meredakan keadaan, malahan menambah kesengsarahan rakyat, terutama di bidang ekonomi dan keamanan.

Untuk menanggulangi bidang ekonomi, di pusat dibentuk Komando Tertinggi Urusan Ekonomi (Kotoe) yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri I Dr. Subandrio. Di Riau di tunjuk Gubernur Kaharuddin Nasution sebagai pembantu Kotoe tersebut. Oleh Kotoe di tunjuk PT. Karkam dengan hak monopoli untuk menampung seluruh karet rakyat dan mengekspor keluar negeri. Kondisi ini justru semakin memperburuk perekonomian rakyat.

Pada tahun-tahun terakhir masa jabatan Gubernur Kaharuddin Nasution terjadi ketegangan dengan pemuka-pemuka masyarakat Riau. Dari segi politis, ketegangan dengan tokoh-tokoh masyarakat Riau telah berjalan beberapa tahun yang berpangkal pada politik kepegawaian. Pemuka-pemuka daerah berpendapat bahwa Gubernur Kaharuddin Nasution terlalu banyak memberikan kedudukan-kedudukan kunci kepada orang-orang yang dianggap tidak mempunyai iktikad baik terhadap daerah Riau. Hal ini ditambah pula dengan ditangkapnya Wakil Gubernur Dt. Wan Abdul Rachman yang difitnah ikut dalam gerakan membentuk negara RPI (Republik Persatuan Indonesia), fitnahan ini dilansir oleh PKI. Akibatnya Dt. Wan Abdurrachman diberhentikan dari jabatannya dengan hak pensiun.

Kebangkitan Angkatan 66 dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran di Riau bukanlah suatu gerakan spontanitas tanpa sadar. Kebangkitan Angkatan 66 timbul dari suatu embrio proses sejarah yang melanda Tanah Air. Konsep Nasakom Orde Lama menimbulkan penyelewengan-penyelewengan dalam segala aspek kehidupan nasional. Lembaga-lembaga Negara tidak berfungsi sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945. Penetrasi proses Nasakomisasi ke dalam masyarakat Pancasilais menimbulkan keretakan sosial dan menggoncangkan sistem-sistem nilai yang menimbulkan situasi konflik. Di tambah lagi adanya konfrontasi dengan Malaysia yang menyebabkan rakyat Riau sangat menderita karena kehidupan perekonomian antara Riau dengan Malaysia menjadi terputus.

Demikianlah penderitaan, konfrontasi dan kemelut berlangsung terus dan suasana semakin panas di Riau. Menjelang meletusnya G 30 S/PKI kegiatan tokoh-tokoh PKI di Riau makin meningkat. Mereka dengan berani secara langsung menyerang lawan-lawan politiknya. Tokoh-tokoh PKI Riau Alihami Cs mempergunakan kesempatan dalam berbagai forum untuk menghantam lawan-lawannya dan menonjolkan diri sebagai pihak yang revolusioner. Begitu juga masyarakat Cina yang berkewargaan negara RRC memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang luar biasa. Malam tanggal 30 September 1965 mereka yang tergabung dalam Baperki bersama-sama dengan PKI Riau mengadakan konsolidasi dan Show of force dalam memperingati Hari Angkatan Perang Republik Indonesia, jadi sehari mendahului waktu peringatan yang sebenarnya. Tindakan selanjutnya; PKI beserta ormas-ormasnya memboikot sidang pleno lengkap Front Nasional Riau yang langsung dipimpin oleh Gubernur Kaharuddin Nasution pada tanggal 30 September 1965. Ternyata kegiatan dan pergerakan PKI beserta ormas-ormasnya adalah untuk merebut pemerintahan yang syah. Kondisi ini akhirnya bisa di akhiri, perjuangan generasi muda Riau tidak sia-sia, rezim Orde Lama di Riau tamat sejarahnya dan Kolonel Arifin Achmad diangkat sebagai care taker Gubernur/KDH Riau pada tanggal 16 Nopember 1966. Mulai saat itu tertancaplah tonggak kemenangan Orde Baru di Riau.

Dengan diangkatnya Kolonel Arifin Achmat sebagai care taker Gubernur Kepala Daerah Provinsi Riau terhitung mulai tanggal 16 Oktober 1966 dengan surat keputusan Menteri Dalam Negeri No. UP/4/43-1506. pelantikannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Letnan Jenderal Basuki rachmad dalam suatu sidang pleno DPR-GR Provinsi Riau pada tanggal 15 Nopember 1966. Kemudian pada tanggal 16 Februari 1967 DPRD-GR Provinsi Riau mengukuhkan Kolonel Arifin Achmad sebagai Gubernur Riau dengan Surat Keputusan Nomor 002/Kpts/67. Maka Menteri Dalam Negeri mengesyahkan pengangkatan Kolonel Arifin Achmad sebagai Gubernur Kepala Derah Provinsi Riau untuk masa jabatan 5 tahun, dengan Surat Keputusan No. UP/6/1/36-260, tertanggal 24 Februari 1967. Surat Keputusan tersebut diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden Repbulik Indonesia Nomor : 146/M/1969 tertanggal 17 Nopember 1969.

Hingga sekarang pejabat Gubernur Riau sudah mengalami beberapa kali pergantian, yaitu :

1. Mr. S.M. Amin Periode 1958 - 1960
2. H. Kaharuddin Nasution Periode 1960 - 1966
3. H. Arifin Ahmad Periode 1966 - 1978
4. Hr. Subrantas.S Periode 1978 - 1980
5. H. Prapto Prayitno (Plt) 1980
6. H. Imam Munandar Periode 1980 - 1988
7. H. Baharuddin Yusuf (Plh) 1988
8. Atar Sibero (Plt) 1988
9. H. Soeripto Periode 1988 - 1998
10. H. Saleh Djasit Periode 1998 - 2003
11. H.M. Rusli Zainal Periode 2003 - sekarang

Seiring dengan berhembusnya angin reformasi telah memberikan perubahan yang drastis terhadap negeri ini, tidak terkecuali di Provinsi Riau sendiri. Salah satu perwujudannya adalah dengan diberlakukannya pelaksanaan otonomi daerah yang mulai di laksanakan pada tanggal 1 Januari 2001. Hal ini berimplikasi terhadap timbulnya daerah-daerah baru di Indonesia, dari 27 Provinsi pada awalnya sekarang sudah menjadi 32 Provinsi. Tidak terkecuali Provinsi Riau, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2004 Kepulauan Riau resmi mejadi Provinsi ke 32 di Indonesia, itu berarti Provinsi Riau yang dulunya terdiri dari 16 Kabupaten/Kota sekarang hanya menjadi 11 Kabupaten/Kota. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah; (1) Kuantang Singingi, (2) Inderagiri Hulu, (3) Inderagiri Hilir, (4) Pelalawan, (5) Siak, (6) Kampar, (7) Rokan Hulu, (8) Bengkalis, (9) Rokan Hilir, dan Kota (10) Pekanbaru, (11) Dumai.** di tambah 1 lagi kabupaten meranti.

Sabtu, 11 Juli 2009

CATATAN SAHABAT

Lama tak terdengar kisah mu kawan, dimanakah diri mu saat ini?

dulu suara mu lah yang menggetarkan ruang kelas kita, canda tawa mu lah yang melunakkan suasana, senyum mu lah yang melepaskan lelah hidup kita. Masihkah kau ingat pelajaran2 sekolah dulu? guru2 kita yang lucu2 dan terkadang menyakitkan hati dengan gaya mereka yang selalu membuat kita muak? hari senin yang membosankan hingga membuat kita malas dan muak untuk hadir melihat sang saka merah putih berkibar? dan hari jumat yang membosankan untuk senam bersama? terkadang kita merokok bersama2, bernyanyi bersama2, kita satukan bakat yang kita miliki, untuk wujudkan suatu obsesi, saat itu kita bagaikan sesosok siswa yang tak tertandingi atas dedikasi saat itu begitu banyak prestasi yang kita ukir. saat2 itu sekolah bagaikan milik kita. kita tidak peduli cerita hari esok seperti apa yang ada di pikiran kita hanya BAHAGIA..BAHAGIA..dan BAHAGIA...Namun, masihkah engkau teringat kawan? ketika diantara kita harus pergi menghadap sang illahi? air mata kita membasahi pipi, isak tangis bergema disudut ruangan kelas kita, saat itu penyesalan yang teringat begitu kita tak bisa membahagiakannya menjelang detik2 kepergiannya, bukannya kita sok pahlawan tapi saat itu lah rasa kekeluargaan begitu terlihat, kita merasa sakit ketika yang lain sakit. Aku ingin berjumpa kawan, agar lagu2 yang pernah kita nyanyikan bersama2 dulu kita nyanyikan lagi saat berjumpa, lalu ku ingin dengar gelak tawamu biar aku tertawa bahagia sepuasnya.

Sudah Lama kita tak bertemu lagi kawan, apa kabar mu?
adakah cerita bahagia akan kau ceritakan pada ku nanti? biar ku dengar bahagia mu betapa ku inginkan itu selalu menghantui mu. Namun cerita sedih jangan kau ceritakan, aku tak sanggup mendengarnya karena yang ku inginkan engkau selalu bahagia, biarlah aku sendiri yang di hantui kesedihan dalam menjalani hidup di sudut kota kecil ini. Adakah cita2 mu sudah kau gapai seperti yang pernah kau ceritakan dulu? aku harap seperti itu...adakah engkau lelah kawan saat menjalani proses hidup yang penuh lika-liku? ku harap engkau bersabar, proses itu pasti akan mendewasakan kita. Ku tunggu engkau kawan, biar kita senandungkan cerita kemesraan yang telah mulai tua. Aku merindukan dirimu...
AAAh..malam ini malam mingu yang menyiksa ku...terkenang dan lalu terbayang sesosok wajah yang tak layak lagi untuk ku kenang..setiap langkah ada dirinya setiap waktu teringat dirinya, dimana pun ku melangkah dan berjalan di sudut kota ini hanya ada dia, dia dan dia. Padahal dirinya aja ga bakalan tu ingat sama aku lagi. Malah melihat aku aja seperti melihat seekor keledai tua yang bau kubur. Ah, kemarin dia begitu mesranya dengan pangerannya yang baru..tapi ya sudahlah, tu hanya sepenggal kisah lalu yang bakal usang, toh apa yang akan terjadi sama pangerannya saat ini sudah pernah terjadi pun sama aku...alias ga da ruginya. Mo nungging kek, mo apa kek ya i'm dont care...ku maafkan kamu ketika kamu masuk ke liang lahat aja ya? sorry..bukannya kasar tapi tu lebih baik. YAh, syukur2 aja kamu sadar...mudah2an aja tuhan tunjukkan jalan keluar dari semua permasalahn hidup ini, dan mudah2an tuhan tunjukkan kebenaran yang sebenarnya. Ya, mudh2an kamu dimiliki dengan tulus atas rasa suka sama suka ya? dan dia tidak memaksaan perasaan kamu untuk suka sama dia dengan cara tertentu, yah...saran ku buat kamu mudah2an hubungan ini terjalin murni atas dasar suka sama suka bagusnya dibuktikan dengan sholat hajat dan istikhoroh aja. Tapi kamu sekarang agak aneh aja,,,lebih penakut dan lebih tunduk gitu..ada apa ya? bahkan takut kali kehilangan dia, anehkan...kayak yang kamu miliki itu sang bintang dunia aja..hehehehe...tapi, sebelumnya aku tetap tau kok, jawabannya tetap ku simpan sendiri. Yah...asalkan kamu bukan dijadikan sesaat aja...amiiin

LICIK

Ambisi mu melebihi rasa suka mu..tapi kamu memaksakan apa yang menjadi tujuan hidup mu..kamu kobarkan api, disaat damai menyelimuti. Apa harus seperti itu?, selama ini aku tidak pernah menggangu hidup mu bahkan aku tidak kenal sama kamu, perasaan mu yang ingin memiliki akhirnya kamu paksakan dengan jalan dan cara yang tak lazim. Apa kamu tidak punya hati nurani? apa perasaan mu bila terjadi pada diri mu sendiri? APA KAMU PUNYA TUHAN?

Serangan mu disaat aku lengah, dan kamu tak bernyali berhadapan langsung, layak ku panggil PENGECUT !...dan kamu sama sekali tidak berani bertarung tampakkan wajah mu, kecuali hanya bertarung dibalik layar. Seberapa besar nyali mu ? LICIK !!! bukan berarti semua akan berakhir sampai disini, selagi aku mampu menghembuskan nafasku, selagi waktu masih milikku, selagi tenaga ini masih mampu menopang tulang ditubuh ku, pertempuran ini akan berlangsung sampai titik darah penghabisan. Cis ! pantang bagi ku hidup hanya pasrah dan pasrah tanpa melakukan dan berbuat apapun.

Aku yakin dengan TUHAN, yang maha perkasa, yang maha bijaksana, dialah Tuhan yang maha melihat dan maha mengetahui apa-apa yang menjadi tujuan licik mu. Seharusnya engkau sadar SETIAP TUJUAN AKAN ADA KEJADIAN. Aku kuat karena Tuhan bukan karena siapapun, sepanas apapun api yang akan kamu kirimkan akan tetap ku hadapi dan tak akan mundur walau selangkah pun. Aku tau semuanya, aku tau...ini adalah sebuah rencana yang kamu tujukan pada ku dan dia, karena hasrat mu tak lagi mampu kamu tahankan, akhirnya kamu pun rela melukai orang yang tak pernah melukai mu sama sekali dengan kelicikan mu.

kalah dan menang itu lumrah, menang dengan licik hanya untuk sesaat saja. Aku akui kekalahan ini, karena semua terselubung kelicikan, maka babak baru akan di mulai..maka pertempuran akan lebih dahsyat lagi ! Demi tuhan...aku tidak main2 !? pasti pertarungan selanjutnya akan akan lebih dahsyat, bahkan akan lebih sadis. Tak penting bagiku siapa yang menang dan siapa yang kalah, yang terpenting adalah yang ku perjuangkan adalah hak ku dan itu hukumnya mutlak !!!..

HALAL BAGI MU DENGAN CARA SEBUSUK ITU???

Rabu, 08 Juli 2009

Aku sudah kalah..apa lagi???

Ya...mungkin engkau tidak paham perasaan ku, perasaan ku yang luka, perasaan ku yang sedih, perasaan ku yang menangis tak terlihat..fitnah yang kejam terus meneror bagaikan peluru serdadu belanda...tujuan mereka cuma satu, bagaimana engkau semakin benci dan semakin menjauh dari aku. Ya..perasaan ku benar-benar hancur, luluh lantak bak puing-puing bangunan yang roboh dihantam rudal-rudal..apa lagi sih yang mereka mau dari aku? bukankah mereka yang membenci aku sudah menang? bukankah mereka berhasil memisahkan aku dari orang yang sangat ku cintai dan ku sayangi? bukankah mereka sudah berhasil membuat orang yang sangat ku cintai dan ku sayangi membenci ku lebih dari pada seekkor hewan yang tak layak di pandang????

Ya...mereka pantas ku ancungi jempol, aku bahkan dibuat tak berdaya bagaikan seekor macan ompong yang tua, tak mampu menggigit dan melawan serangan-serangan musuh, bahkan untuk membela diri sendiri pun tidak sanggup. . Aku kehilangan segalannya, mau apa lagi? apakah engkau belum puas wahai sang pembenci??? fitnah apa lagi yang akan engkau tuju pada ku dan dirinya? fitnah apa lagi yang akan membuat dirinya bahkan tanah kuburan ku akan jadi najis di matanya? sudahlah...aku menyerah kalah, aku tak lagi sekuat yang dulu berani mati mempertahankan apa yang sudah menjadi milikku, menantang agar melangkahi mayat terlebih dahulu sebelum merampas hak milikku. Sudahlah...hentikan fitnah ini, aku sudah takluk di medan pertempuran ini, apa yang harus ku pertahankan lagi melainkan masa depan ku dan nyawa ku???????. Tunjukkan wajah serigala mu ! karena aku mampu bertarung dengan jantan bila engkau tidak selicik ini walaupun akhirnya ku tetap kalah. Sudahlah..urus hidup mu, karena aku tak mampu lagi untuk bersedih apa lagi menangis, air mata ini tak lagi sudi keluar dari pelupuk mata ini. Sudahlah..akhirnya aku tetap pergi menjauh dari hidupnya..aku hanya ingin jalani sisa-sisa hidup ini dengan bahagia.

Ya...engkau sudah tau penderitaan ku..tertawalah sepuas hati mu, mungkin ini satu-satunya cara yang bisa membuat mu bahagia, engkau menang dan aku kalah..pergilah sejauh yang engkau mampu. Di balik puing-puing kebahagiaan ini aku hanya ingin melihat senyum manisnya, senyum kebahagiaannya, senyum kemenangannya...ya...aku kalah...aku takluk...aku terpuruk...aku kuat hanya karena zikir-zikir allah yang ku lantunkan siang dan malam..dengar wahai sang pembenci ! takdir allah tak kan bisa di elak..karena saat ini aku adalah takdir allah azzawajalla..


Jangan Panggil Aku Atan

siang-Di kamar

"twing..twing...ape nak aku buat ye? mane cuace panas lagi..cewek aku dah tak ade lagi, hei..peneng juge kepale ne", sungut atan didalam kamar. karene cuace panas atan sebok bekipas, maklum rumah atan tak de kipas angin, 4 hari yang lalu dah kene kipas dulu same maling..hehehehe..memang maling bahlul, dah tau atan patah hati, kipas angin pon kene sebat.. "kau telah mencuri hati ku..hati kuuuuu..kau telah mencuri kipas ku, eh salah..hati kuuuuu.." suare atan menyanyi memang lah sedap, tapi lebih sedap lagi kalau atan senyap-senyap angse...

"ataaaan !!!" jerit mak geram "jangan bisiiiiiiiiing ! pekak telinge mak ne tauuuuu !!! adik engkau juge sedang tido tu !!!"

"apelah mak neeee ! tak bisa orang senang !?" sungut atan yang tak menentu

"pelankan suare engkau tu ! aku ambil anak tekak engkau tu kang baru tau rase !"

"ei, mak ne...anak tekak awak pun nak di ambek, buat ape mak?" jerit atan dari dalam kamar die tu

"nak mak beku kan dalam kulkas !!!" sergah emak yang dah geram betol samo anak sulongnyo tu

"hua.hahaha.hua.hhahahaha.
.mak ne, dah tue makin mengade-ngade je...kulkas dari mane maaaaak??, huahahahahaha...mak dah lupe??????"

"lupe ape tan?" tanye mak same atan...hahahaha...penasaran rupenye orang tue ne

"betol mak dah lupe?" tanya atan balik same mak

"iye..betol, mak dah lupe, ape tan?" tanye mak, ternyate mak semakin penasaran

"kalau mak dah lupe, atan juge dah lupe......huahahahahahaha..." sekali atan ketawe macam nak runtuh rumah dibuatnyo, abis mak die kene sakat..

"taaaak...celake engkau tan...mak engkau yang tue ne pon engkau olok-olok ye?" jangan engkau minta timang tan !!!!?" mak mengamok dengan atan sambil melempar batang penyapu di pintu kamar atan

"piiis..mak... i love you..hahahahahahahahaha"

Sore

"uuuuh...segar...tidur siang bisa bikin badan atan semakin panjang.." celoteh atan..lalu dibuka atan sikit celane hawainye tu di tengok nye kedalam celana "haaa..masih panjang...alhamdulillah" memang, atan tu budaknye agak senget same je senget nye same penulis cerite ne..hahahahahahahaha

"karena sekali cinta, aku tetap cinta" atan berteriak menyanyikan lagu yang menjerit-jerit di radio atan yang umurnye udah 8,5 tahun lebih 3 bulan 4 hari tu. lalu atan temenung sekejap "?????????? lagu ne memang macam kisah aku...hai..hai...tak betol betine dekat dunie ne..banyak bengak je !" sungut atan sambil garu-garu selengkangan die tu "uuuh....gatal betol, uuuh...sedapnye..." kate atan sambil pejam-pejam mate...""mmmmm...wangiiiiii..." ucap atan, rupe-rupe abis garok-garok dicium atan jari-jari die tu..iiiiiiiiii.....maklum, namenye juge atan senget..."aku terlanjur cinta kepadamu..kan ku berikan seluruh hati ku,...aaah, sedih betol lagu ne...adooh..." ucap atan dengan lirih, tapi air mate die tak keluo..cume sedih aje.."oooh.....mio kuuuuuuuuu...." jerit atan..ternyate mantap betol pasha ne..mulai sekarang name gaol aku pasha ! kate atan.

"ataaaaaaan, jangan jerit-jerit...makin senget aje engkau ne,,,,buang tebiat tan??"

"sikiiit mak..."

"ku lesing kang tan ! lepas pulak biji mate engkau tu kang" jerit mak pulak..

"bio lantak lepas mak.." jawab atan. memang atan ne agak pelawan budaknye, agak durhake sikitlah same mak die. tapi mak die tu sayaaaaaaang betol same atan, maklum anak sulung satu-satunyo yang senget yang lain elok-elok semuenye...ape lagi baru putus cinta, subhanallah, untung aje pokok mempelam tu tak di panjat die..

dikamar

abis mandi atan ternyate makin haru "mak..name aku sekarang pasha mak ye? bukan atan lagi..segan aku mak same mio aku tu" oyo, lupe..mio tu name cewek atan..budaknye putih cantik..nasib atan aje baik mau cewek tu nerime die, sebetulnye atan beruntung budak tu je yang dapat musibah...hik..hik...

"ape pasal pasha pulak? 4 eko kerbau tumbang tau tak tan? meresmikan name engkau tu ATAN SI LAWEK..didunie ne cume engkau yang punye name tu""

"maaaak...aku tak mau...gare2 lawek tu aku jadi macam ne, ngape tak ATAN si LAPEK..pokoknye panggil aku pasha..name gaol tu mak.."

""hei, anak aku satu ne, kene putus cewek malah sekarang suke buang tebiat.."

tibe-tibe suasane hening...suare mak tak tedengar..lebih kurang 22 menit gtulah...

"ataaaaaaaaaaan? harimau jantan !"

"mano mak? taklah" cuaca cerah pun mak, mengarang aje mak ne"

"astaga tan, panjang betol kumisnyo, tolong mak tan",

"apolah mak ne, angkat kain pon minta tolong samo aku, tak tau sedang sebok? cuace cerah pon dibilang nak hujan, panggil aku atan pulak tu! dah dibilang namo gaol aku pasha",

"ya allah tan, cepatlah tan..dah tekenceng mak ne...ado rimau jantan !"

"iih...panggil aku pasha maaaaaaaak !! "

"tidaaaaaak.....4 eko kebau aku tumbang gare2 engkau...cepat taaaan !!! mak takoooot ! beeesssoooo harimau jantan !" mak menggigil tak tentu arah..macam nak lepas lutut tue die tu, keringat die dah tak sanggup keluo lagi...tapi mak tak pingsan...harimau tu sebenarnyo cume duduk je dekat jemuran, die harimau baik..peliharaan tetangga cume die tak pernah lepas..hari ini pulak menyalah..

"aaataaaaaaan...sampai hati engkau nak, tega engkau buat mak macam ne...macam nak roboh jantung mak nengok kumis harimau jantan...paaaaanjaaaaaang"

"atan..atan..atan...panjang..panjang..panjang...mak buang tebiaaaat? panggil aku pasha mak..."

"ataaaaaaaaaaan? harimau jantan !"

"apolah mak ne, angkat kain pon minta tolong samo aku, tak tau sedang sebok?" jawab atan lagi..entah ape ayang di seboknye dalam kamar tu..

"yelah...tan...mak nyerah taaaaan...." jerit mak dari luar... "tolong mak pashaaaaaaaa" jerit mak

"ape maaaaak??? ulang sekali lagiiii...hik..hik..hik.." jawab atan

""tolong mak pashaaaaaaaa" jerit mak, sebenarnye orang tue ne dah tekenceng-kenceng

"horeeeeeee...ye lah mak..tunggu kejap ye?"

akhirnye atan pun keluar dari kamar menuju ke halaman rumah...sambil jalan tegontai-gontai menuju maknye..tibe-tibe atan pon tekejut..."maaaaaaaaaaaakk....harimau jantan maaaaaaak..." atan pon tak tentu eko kepalo...

"macam mane ne pasha???? tu lah engkau pasha, mak bilang harimau jantan engkau sangko hari mau hujan.."

"macam manelah mak...lagu pasha sedap pulak..."

"macam mane ne pasha???"

"ape lagi mak...kaburlaaaaaah" mak dan atan pon lintang pukang lari kedalam rumah. padahal harimau tu tak kenape-kenape, harimau tu cuek-cuek playboy aje...agaknye harimau tu selenyak-lenyaknye ketaweeeee......huahahahahahaha.....hhuuuuuahahahahahahaha..




========karya : Be.o.Be================
Staff UPTD Dinas PU kec. Mempura Siak=========

=====entah penulils yang senget entah si atan pasha yang senget...entahlah.....jangan sampai mike yang bace pon ikut senget ye?