Sabtu, 11 Juli 2009

CATATAN SAHABAT

Lama tak terdengar kisah mu kawan, dimanakah diri mu saat ini?

dulu suara mu lah yang menggetarkan ruang kelas kita, canda tawa mu lah yang melunakkan suasana, senyum mu lah yang melepaskan lelah hidup kita. Masihkah kau ingat pelajaran2 sekolah dulu? guru2 kita yang lucu2 dan terkadang menyakitkan hati dengan gaya mereka yang selalu membuat kita muak? hari senin yang membosankan hingga membuat kita malas dan muak untuk hadir melihat sang saka merah putih berkibar? dan hari jumat yang membosankan untuk senam bersama? terkadang kita merokok bersama2, bernyanyi bersama2, kita satukan bakat yang kita miliki, untuk wujudkan suatu obsesi, saat itu kita bagaikan sesosok siswa yang tak tertandingi atas dedikasi saat itu begitu banyak prestasi yang kita ukir. saat2 itu sekolah bagaikan milik kita. kita tidak peduli cerita hari esok seperti apa yang ada di pikiran kita hanya BAHAGIA..BAHAGIA..dan BAHAGIA...Namun, masihkah engkau teringat kawan? ketika diantara kita harus pergi menghadap sang illahi? air mata kita membasahi pipi, isak tangis bergema disudut ruangan kelas kita, saat itu penyesalan yang teringat begitu kita tak bisa membahagiakannya menjelang detik2 kepergiannya, bukannya kita sok pahlawan tapi saat itu lah rasa kekeluargaan begitu terlihat, kita merasa sakit ketika yang lain sakit. Aku ingin berjumpa kawan, agar lagu2 yang pernah kita nyanyikan bersama2 dulu kita nyanyikan lagi saat berjumpa, lalu ku ingin dengar gelak tawamu biar aku tertawa bahagia sepuasnya.

Sudah Lama kita tak bertemu lagi kawan, apa kabar mu?
adakah cerita bahagia akan kau ceritakan pada ku nanti? biar ku dengar bahagia mu betapa ku inginkan itu selalu menghantui mu. Namun cerita sedih jangan kau ceritakan, aku tak sanggup mendengarnya karena yang ku inginkan engkau selalu bahagia, biarlah aku sendiri yang di hantui kesedihan dalam menjalani hidup di sudut kota kecil ini. Adakah cita2 mu sudah kau gapai seperti yang pernah kau ceritakan dulu? aku harap seperti itu...adakah engkau lelah kawan saat menjalani proses hidup yang penuh lika-liku? ku harap engkau bersabar, proses itu pasti akan mendewasakan kita. Ku tunggu engkau kawan, biar kita senandungkan cerita kemesraan yang telah mulai tua. Aku merindukan dirimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar